Produk adalah barang jualan. Jadi produk barang industri harus dikelola sedemikian rupa supaya menghasilkan laba besar bagi perusahaan. Laba diperlukan oleh bisnis untuk bertumbuh dan berkembang, karena setiap tahun gaji dan upah tentunya ingin naik, atau perlu investasi baru untuk mengimbangi perubahan di pasar, pergerakan lawan, teknologi baru yang bikin teknologi lama usang dll. Laba bisa didapat dari jualan lebih banyak, dengan pangsa pasar yang lebih besar. Atau laba lebih besar dikejar dengan menekan ongkos produksi, menaikan harga tidak selalu bisa karena harga ditentukan pasar. Atau laba baru bisa didapat dari produk baru di pasar tertentu dengan strategi penjualan baru yang diterapkan terhadap produk baru tersebut.
Bisnis
perlu laba, produk baru harus bisa bikin laba lebih besar. Pengelolaan
produk mempertinggi daya saing dan pengembangan produk adalah jalan untuk
membuat produk baru memiliki daya saing yang lebih tinggi. Perubahan di pasar,
seperti pergerakan pesaing, perlu diimbangi, karena kalau lawan membesar
artinya kita mengecil. Kalau terus mengecil kita tersingkir dan mati. jadi
usaha adalah pertarungan yang tidak pernah berhenti, sehingga produk yang
dijualpun harus selalu dikembangkan agar berdaya saing setinggi tingginya.
Produk
mobil pun seperti itu. Kita tidak mungkin masuk pasar dengan telanjang tanpa
strategi pemasaran, tanpa strategi produk, tanpa strategi produksi, tanpa
pengetahuan pasar, tanpa memperhitungkan kepentingan pembeli, tanpa tahu
ancaman dan kemampuan lawan, misalnya. Investasi untuk pengembangan produk
baru sangat tinggi, sehingga resiko dan propspek penjualan produk harus
direncanakan dan dikawal, dikendalikan agar usaha bisa berlanjut.
Di
tingkat perencanaan strategis perusahaan, ada yang disebut product portofolio
management. Portofolio management mengelola kebijakan strategis gabungan produk
produk yang dimiliki usaha tersebut untuk mencapai daya saing perusahaan. Di
level ini terutama dikaji langkah strategis yang harus dilakukan dan direncanakan
langkah jangka panjang perusahaan untuk menjaga kemambuan laba (profitability)
perusahaan. Produk produk mana yang akan ditingkatkan labanya dengan cara
tertentu, produk mana yang akan berubah pasarnya, produk mana yang sudah usang
dan harus dihentikan karena labnya tambah kecil, produk mana yang harus
dikembangkan baru untuk masuk dipasar tertentu dsb.
Penjabarannya
di tingkat kebijakan lebih teknis, adalah penerapan langkah strategis ini
menjadi langkah langkah dari masing masing produk tersebut di dalam suatu
product planning yang lebih konkrit. Perencanaan ini menjadi dasar, arah
pengelolaan profitabiliyty produk tersebut termasuk ukuran
target pengembangan produk baru. Jadi di dalam product
planning difokuskan target profitability, strategi pemasaran,
strategi produk, strategi produksi dan juga target target design yang harus
dipenuhi spesifikasi produk baru. Banyak studi dilakukan, melibatkan
pertimbangan dan perhitungan teknis untuk menetukan spesifikasi dari proyek dan
produk yang akan dikembangkan.
Product
planning bisa saja memerlukan keajian perbandingan terhadap produk pesaing,
bisa juga mencari opini pasar terhadap suatu konsep produk yang ingin
dipastikan daya terima pasar terhadapnya (acceptability) dengan memamerkan
concept car di pameran internasional, misalnya. dari situ didengan feedback
opini pelanggan untuk lebih memastikan daya jual produk tersebut. Dikaji
feature baru apa yang lebih diminati terhadap pilihan featutre lain yang juga
dianggap punya nilai jual. Berbagai studi dilakukan sebelum produk disiapkan ke
produksi dan dijual ke pasar.
Sudah lain
situasinya dengan 50 tahun atau 30 tahun yang lalu di mana saat itu persaingan
belum seperti sekarang. Sekarang pasar sudah lebih pandai pilih pilih.
Pembeli punya banyak pilihan, pembeli punya tuntutan level kualitas
tertentu yang bisa diterima dibandingkan harganya dibandingkan dengan produk
lain, punya persepsi citra yang bisa diterima, sehingga produk
baru tidak boleh masuk pasar secara telanjang. Jangan kelihatan
sekali banyak kekurangan, sehingga bukan dianggap sebagai mobil, tetapi
dikategorikan odong odong.
Jadi
ada urutan bertindak yang runut, mulai dari keinginan besar terhdap profit yang
harus dicapai sampai ke barangnya seperti apa produk baru yang harus dijual ke
pasar. Ada alasan yang jelas untuk tindakan yang harus dilakukan, ada kepastian
yang lebih besar untuk memperkecil resiko. Sehingga pengembangan produk dan
design produk yang dilaksanakan punya langkah yang terukur, punya target
target kecil yang memastikan semua langkah yang diambil konsisten terhadap
tujuan yang hendak dicapai untuk peningkatan daya saing yang dituju.
Demikan juga dengan proses produksi direncanakan sesuai produk yang
dibuat. Untuk efisiensi biaya produksi dan untuk produktifitas
tertentu, pemilihan proses, perencanaan dan design proses pembuatan dikerjakan.
Secara
garis besar seperti itulah langkah yang harus dilakukan sebelum mulai mendesign
mobil dan proses mewujudkannya. Selanjutnya berdasarkan sasaran product
planningyang ditetapkan, pengembangan produk dimulai dengan proses design
dari produk dan prosesnya. Setelah design dan proses didesign, mulai diwujudkan
dengan penyiapan peralatan bantu pembuatannya (tooling). Sehingga begitu
alat alat bantu ini ada, bentuk fisik kendaraan bisa diwujudkan (first build,
second build prototype dst). Untuk memastikan tercapainya sasaran design,
terhadap prototype tersebut dilakukan validasi. yaitu pengujian pengujian
yang membandingkan performance hasil nyata terhadap rencana dalam designnya.
Pengembangan
produk bisa saja melalui banyak cara. banyak jalan ke Roma. Tetapi
kalau mau bikin jalan baru, kita harus tahu kriteria dan mengenal
kendalanya. Ikuti saja urutan berfikir logis yang sudah dilakukan orang lain,
dengan prinsip yang sama, ada sasaran, ada perencanaan, jelas alasannya
mengapa harus demikian, jelas ukuran baik buruknya untuk dicheck di setiap
langkah usaha mewujudkan produk baru, kendalikan biaya dan kualitas sesuai
target ukuran yang ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan dsb. Iterasi dilakukan
untuk mempertajam rencana dan sasaran serta penanggulangan masalah dilapangan.
Sebagai
patokan, bisa digunakan petunjuk garis besar uraian ketiga langkah
di atas seperti di bawah ini.
I. PRODUCT PORTOFOLIO MANAGEMENT
Rencana strategis perusahaan untuk
mengantisipasi persaingan di pasar, untuk memastikan competitiveness dan
profitability, dengan mengelola portofolio produk produk yang dijual.
1. SWOT Analysis of Product Line Up
n Specification
2. Product competitiveness, Actual Cost
and Pricing and outlook
3. Actual sales and production volume
and forecasts outlook
4. Actual marketing, sales and sales promotion
analysis and outlook
5. Product change plan schedule, investment
and outlook.
6. Major market change observation, social,
technology, economics, environment, market analysis.
II. PRODUCT PLANNING
Menetapkan sasaran bisnis dari produk yang
dikembangkan dan target target spesifikasi produk, proses dan fasilitas
produksi, target performance produk, proses dan fasilitas, target pemasaran dan
produksi, target biaya, investasi dan profitability, agar benar
benar mencapai tuntutan dan harapan pelanggan.
Market and Competition studies.
1. Competition and competitior benchmarking
(quality, specification, cost & price, technology & investment,
capacity & capability, etc)
2. Product and market positioning
(differentiation, features, performances, price segment, reliability &
customer satisfaction)
3. Trend and innovative direction (current
situation, ideal and new feature list)
4. Market proofing, opinion and valuation
(customer requirements, claim and complain, customer satisfaction, product
reliability perception, etc)
5. Marketing Strategies.
Product Strategies.
1. Product technical aspect analysis
(Specification, Performance, Handling, Ride, NVH, structural &
dynamics analysis)
2. New technology and investment analysis
3. Material and processime line analysis
(Trend, supply, reliability etc)
4. Specific feature and targets (performance,
quality, selling points, manufacturing goals)
5. Development Project schedule (design,
tooling, model build, test validation)
6. Quality analysis (Past performance, QFD,
PFMEA, improvement points, etc).
Production Strategies.
1. Capacity and capability analysis
(performance, quantity and productivity of facility, machine, man power,
methods, supply side)
2. Supply side plan.
3. New technology cost, benefit and risk
analysis.
4. Hardware plan (facility, tool, tooling,
racks, pallet, material handling, packaging, etc)
5. Rough Material required plan (kind,
quantity, route, shipping, stoarage, arrangement etc)
Marketing strategy.
1. Positioning, Target market and
profitability
2. Marketing Mix and Sales Forecast.
3. Distribution side plan.
4. Financial support . arrengement
5. Winning Concept.
III. NEW PRODUCT DEVELOPMENT.
Proses menerapkan strategi dan policy menjadi
barang jadi, yang sesuai dengan harapan pelanggan, mengejawantahkan sasaran
ynng ditetapkan dalam studi studi product planning.
Kualitas yang diharapkan diwujudkan melalui
design produk dan prosesnya, dibuat prototype bentuk fisik yang bisa dievaluasi
dengan pengujian validasi yang membandingkan design terhadap kenyataan hasil
pengujiannya. Karena itu proses pengembangan design berjalan bersamaan dengan
pengawalan dari rencana kualitas produk yang memastikan target target kualitaas
terpenuhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar