Minggu, 07 Februari 2021

Pengetahuan Umum Tentang Pengembangan Usaha Produk Otomotif Kendaraan Ringan

Produk adalah barang jualan. Jadi produk barang industri harus dikelola sedemikian rupa supaya menghasilkan laba besar bagi perusahaan. Laba diperlukan oleh bisnis untuk bertumbuh dan berkembang, karena setiap tahun gaji dan upah tentunya ingin naik, atau perlu investasi baru untuk mengimbangi perubahan di pasar, pergerakan lawan, teknologi baru yang bikin teknologi lama usang dll. Laba bisa didapat dari jualan lebih banyak, dengan pangsa pasar yang lebih besar. Atau laba lebih besar dikejar dengan menekan ongkos produksi, menaikan harga tidak selalu bisa karena harga ditentukan pasar. Atau laba baru bisa didapat dari produk baru di pasar tertentu dengan strategi penjualan baru yang diterapkan terhadap produk baru tersebut.

Bisnis perlu laba, produk baru harus bisa bikin laba lebih besar. Pengelolaan produk mempertinggi daya saing dan pengembangan produk adalah jalan untuk membuat produk baru memiliki daya saing yang lebih tinggi. Perubahan di pasar, seperti pergerakan pesaing, perlu diimbangi, karena kalau lawan membesar artinya kita mengecil. Kalau terus mengecil kita tersingkir dan mati. jadi usaha adalah pertarungan yang tidak pernah berhenti, sehingga produk yang dijualpun harus selalu dikembangkan agar berdaya saing setinggi tingginya.

Produk mobil pun seperti itu. Kita tidak mungkin masuk pasar dengan telanjang tanpa strategi pemasaran, tanpa strategi produk, tanpa strategi produksi, tanpa pengetahuan pasar, tanpa memperhitungkan kepentingan pembeli, tanpa tahu ancaman dan kemampuan lawan, misalnya. Investasi untuk pengembangan produk baru sangat tinggi, sehingga resiko dan propspek penjualan produk harus direncanakan dan dikawal, dikendalikan agar usaha bisa berlanjut.

Di tingkat perencanaan strategis perusahaan, ada yang disebut product portofolio management. Portofolio management mengelola kebijakan strategis gabungan produk produk yang dimiliki usaha tersebut untuk mencapai daya saing perusahaan. Di level ini terutama dikaji langkah strategis yang harus dilakukan dan direncanakan langkah jangka panjang perusahaan untuk menjaga kemambuan laba (profitability) perusahaan. Produk produk mana yang akan ditingkatkan labanya dengan cara tertentu, produk mana yang akan berubah pasarnya, produk mana yang sudah usang dan harus dihentikan karena labnya tambah kecil, produk mana yang harus dikembangkan baru untuk masuk dipasar tertentu dsb.

Penjabarannya di tingkat kebijakan lebih teknis, adalah penerapan langkah strategis ini menjadi langkah langkah dari masing masing produk tersebut di dalam suatu product planning yang lebih konkrit. Perencanaan ini menjadi dasar, arah  pengelolaan profitabiliyty produk tersebut termasuk ukuran target pengembangan produk baru. Jadi di dalam product planning  difokuskan target profitability, strategi pemasaran, strategi produk, strategi produksi dan juga target target design yang harus dipenuhi spesifikasi produk baru. Banyak studi dilakukan, melibatkan pertimbangan dan perhitungan teknis untuk menetukan spesifikasi dari proyek dan produk yang akan dikembangkan.

Product planning bisa saja memerlukan keajian perbandingan terhadap produk pesaing, bisa juga mencari opini pasar terhadap suatu konsep produk yang ingin dipastikan daya terima pasar terhadapnya (acceptability) dengan memamerkan concept car di pameran internasional, misalnya. dari situ didengan feedback opini pelanggan untuk lebih memastikan daya jual produk tersebut. Dikaji feature baru apa yang lebih diminati terhadap pilihan featutre lain yang juga dianggap punya nilai jual. Berbagai studi dilakukan sebelum produk disiapkan ke produksi dan dijual ke pasar.

Sudah lain situasinya dengan 50 tahun atau 30 tahun yang lalu di mana saat itu persaingan belum seperti sekarang. Sekarang pasar sudah lebih pandai pilih pilih. Pembeli punya banyak pilihan, pembeli punya tuntutan level kualitas tertentu yang bisa diterima dibandingkan harganya dibandingkan dengan produk lain, punya persepsi citra yang bisa diterima, sehingga produk baru tidak boleh masuk pasar secara telanjang. Jangan kelihatan sekali banyak kekurangan, sehingga bukan dianggap sebagai mobil, tetapi dikategorikan odong odong.

Jadi ada urutan bertindak yang runut, mulai dari keinginan besar terhdap profit yang harus dicapai sampai ke barangnya seperti apa produk baru yang harus dijual ke pasar. Ada alasan yang jelas untuk tindakan yang harus dilakukan, ada kepastian yang lebih besar untuk memperkecil resiko. Sehingga pengembangan produk dan design produk yang dilaksanakan punya langkah yang terukur, punya target target kecil yang memastikan semua langkah yang diambil konsisten terhadap tujuan yang hendak dicapai untuk peningkatan daya saing yang dituju.  Demikan juga dengan proses produksi direncanakan sesuai produk yang dibuat. Untuk efisiensi biaya produksi dan untuk produktifitas tertentu, pemilihan proses, perencanaan dan design proses pembuatan dikerjakan.

Secara garis besar seperti itulah langkah yang harus dilakukan sebelum mulai mendesign mobil dan proses mewujudkannya. Selanjutnya berdasarkan sasaran product planningyang ditetapkan, pengembangan produk dimulai dengan proses design dari produk dan prosesnya. Setelah design dan proses didesign, mulai diwujudkan dengan penyiapan peralatan bantu pembuatannya (tooling). Sehingga begitu alat alat bantu ini ada, bentuk fisik kendaraan bisa diwujudkan (first build, second build prototype dst). Untuk memastikan tercapainya sasaran design, terhadap prototype tersebut dilakukan validasi. yaitu pengujian pengujian yang membandingkan performance hasil nyata terhadap rencana dalam designnya.

Pengembangan produk bisa saja melalui banyak cara. banyak jalan ke Roma. Tetapi kalau mau bikin jalan baru, kita harus tahu kriteria dan mengenal kendalanya. Ikuti saja urutan berfikir logis yang sudah dilakukan orang lain, dengan prinsip yang sama, ada sasaran, ada perencanaan,  jelas alasannya mengapa harus demikian, jelas ukuran baik buruknya untuk dicheck di setiap langkah usaha mewujudkan produk baru, kendalikan biaya dan kualitas sesuai target ukuran yang ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan dsb. Iterasi dilakukan untuk mempertajam rencana dan sasaran serta penanggulangan masalah dilapangan.

Sebagai patokan, bisa digunakan petunjuk garis besar uraian  ketiga langkah di atas seperti di bawah ini.

  I. PRODUCT PORTOFOLIO MANAGEMENT

Rencana strategis perusahaan untuk mengantisipasi persaingan di pasar, untuk memastikan competitiveness dan profitability, dengan mengelola portofolio produk produk yang dijual.

1. SWOT Analysis of Product Line Up n Specification

2. Product competitiveness, Actual Cost and Pricing and outlook

3. Actual sales and  production volume and forecasts outlook

4. Actual marketing, sales and sales promotion analysis and outlook

5. Product change plan schedule, investment and outlook.

6. Major market change observation, social, technology, economics, environment, market analysis.

 

II. PRODUCT PLANNING

Menetapkan sasaran bisnis dari produk yang dikembangkan dan target target spesifikasi produk, proses dan fasilitas produksi, target performance produk, proses dan fasilitas, target pemasaran dan produksi, target biaya, investasi dan profitability,  agar benar benar mencapai tuntutan dan harapan pelanggan.

Market and Competition studies.

1. Competition and competitior benchmarking (quality, specification, cost & price, technology & investment, capacity & capability, etc)

2. Product and  market positioning (differentiation, features, performances, price segment, reliability & customer     satisfaction)

3. Trend and innovative direction (current situation, ideal and new feature list)

4. Market proofing, opinion and valuation (customer requirements, claim and complain, customer satisfaction, product reliability perception, etc)

5. Marketing Strategies.

Product Strategies.

1. Product technical aspect analysis  (Specification, Performance, Handling, Ride, NVH, structural & dynamics analysis)

2. New technology and investment analysis

3. Material and processime line analysis (Trend, supply, reliability etc)

4. Specific feature and targets (performance, quality, selling points, manufacturing goals)

5. Development Project schedule (design, tooling, model build, test validation)

6. Quality analysis (Past performance, QFD, PFMEA, improvement points, etc).

Production Strategies.

1. Capacity and capability analysis (performance, quantity and productivity of facility, machine, man power, methods,  supply side)

2. Supply side plan.

3. New technology cost, benefit and risk analysis.

4. Hardware plan (facility, tool, tooling, racks, pallet, material handling, packaging, etc)

5. Rough Material required plan (kind, quantity, route, shipping, stoarage, arrangement etc)

Marketing strategy.

1. Positioning, Target market and profitability

2. Marketing Mix and Sales Forecast.

3. Distribution side plan.

4. Financial support . arrengement

5. Winning Concept.

 

III. NEW PRODUCT DEVELOPMENT.

Proses menerapkan strategi dan policy menjadi barang jadi, yang sesuai dengan harapan pelanggan, mengejawantahkan sasaran ynng ditetapkan dalam studi studi product planning.

Kualitas yang diharapkan diwujudkan melalui design produk dan prosesnya, dibuat prototype bentuk fisik yang bisa dievaluasi dengan pengujian validasi yang membandingkan design terhadap kenyataan hasil pengujiannya. Karena itu proses pengembangan design berjalan bersamaan dengan pengawalan dari rencana kualitas produk yang memastikan target target kualitaas terpenuhi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar