Pengertian segmentasi pasar secara sederhana adalah pembagian suatu pasar yang heterogen ke dalam satuan – satuan pembeli yang sifatnya homogen, di mana setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sebagai sasaran pasar untuk dicapai dengan strategi marketing mix tersendiri.
Artinya, dapat dipahami pula bahwa
pasar semula adalah satu dan sangat luas. Kemudian, pasar yang luas ini dibagi
-bagi atau disegmentasikan oleh pemasar, menjadi beberapa bagian pasar yang
memiliki sifat homogen. Terkait homogenitas pasar ini, pihak pemasar bisa
menentukan berdasarkan kebutuhannya sendiri.
Segmentasi pasar sebagai strategi
perusahaan ini tidak semata -mata dilakukan dengan cara membedakan produk atau
bahkan menciptakan produk baru (product diversification). Segmentasi
pasar ini dilakukan dengan dasar perbedaan minat dan kebutuhan konsumen.
Segmentasi pasar menjadi bagian dari
falsafah pemasaran produk yang beragumentasi pada para konsumen atau para
pembelinya. Segmentasi pasar yang dilakukan perusahaan ini berperan penting
dalam upaya meningkatkan pemasaran produk secara terarah. Selain itu, sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat dipergunakan secara lebih efektif dan
efisien.
Maksud dan Tujuan Segmentasi Pasar
Dengan melakukan segmentasi pasar,
tentunya suatu perusahaan memiliki maksud dan tujuan tertentu. Maksud dan
tujuan segmentasi pasar, yaitu sebagai berikut :
1. Pasar lebih mudah dibedakan
Manusia sebagai konsumen adalah
makhluk unik dan menarik. Para konsumen memiliki selera dan jenis produk yang
selalu berkembang secara terus menerus. Karenanya, satu perusahaan saja
tentunya tidak mungkin untuk memenuhi seluruh keinginan konsumen ini.
Karenanya, perusahaan akan cenderung
memilih sekelompok konsumen dengan sifat yang homogen. Dengan demikian,
kelompok konsumen ini akan lebih mudah dipahami dan dipenuhi seleranya.
Artinya, satu pasar dengan kelompok pasar yang lain bisa lebih mudah dibedakan.
2. Pelayanan kepada pembeli yang lebih baik
Segmentasi pasar dilakukan agar
perusahaan dapat memberikan pelayanan yang mengarah kepada pasarnya. Untuk
memenuhi kebutuhannya, konsumen akan selalu menginginkan : kualitas barang yang
bagus, harga terjangkau serta pelayanan yang baik serta memuaskan dan juga
ketepatan waktu.
Keinginan konsumen ini harus
dipahami betul oleh perusahaan, terutama keinginan yang paling dominan, yakni
soal pelayanan. Masalah pelayanan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para
konsumen, seperti penyediaan fasilitas layan antar gratis, lahan parkir luas
dan gratis dan lainnya.
Ketika perusahaan memahami keinginan
konsumen pada segmen yang dituju, maka pelayanan yang diberikan bisa jadi lebih
baik.
3. Strategi pemasaran yang lebih mengarah
Perusahaan akan mengalami sulit
dalam melayani konsumen yang heterogen dan luas. Karenanya, melalui segmentasi
pasar, perusahaan dapat melayani konsumen yang sifatnya homogen. Dengan
demikian, strategi pemasaran yang direncanakan pun dapat lebih mengarah.
Perusahaan akan lebih mudah dalam
menyusun marketing mix yang meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan
promosi sehingga menjadi lebih tajam. Dengan segmentasi pasar, pihak manajemen
dapat lebih terbantu dalam mengarahkan dana dan usaha ke arah pasar potensial
yang dianggap paling menguntungkan.
Karena sasaran pesarnya jelas, maka
dalam merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar beserta
cara-cara promosi yang paling tepat juga akan lebih mudah ditentukan.
Manfaat Sementasi Pasar
Dengan melakukan segmentasi pasar,
maka suatu perusahaan bisa medapatkan banyak manfaat, seperti :
1. Perusahaan dapat menerapkan gagasan pemasaran dengan lebih
jelas.
2. Perusahaan akan dapat mengatur produknya dengan lebih baik.
3. Perusahaan dapat menemukan dan membandingkan kesempatan
pasar.
4. Perusahaan dapat mengelompokkan budget yang dimiliki secara
tepat.
5. Perusahaan dapat menciptakan daya tarik di bidang pemasaran.
6. Perusahaan akan berada pada posisi yang lebih baik.
Syarat Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar sebagai strategi
pemasaran memang dapat ditentukan sendiri oleh perusahaan. Akan tetapi, dalam
proses penentuannya tidak bisa sembarangan. Agar segmentasi pasar yang
dilakukan dapat berjalan efektif dan efisien, ada syarat segmentasi pasar yang
harus dipenuhi.
Syarat segmentasi pasar tersebut,
meliputi :
1. Harus Dapat Diukur (Measurable)
Segmentasi pasar harus dapat diukur
(measurable), baik dalam besarnya maupun luasnya, serta daya beli segmen
pasar tersebut. Sebagai contoh, segmentasi pasar yang dapat diukur adalah
seorang konsumen membeli produk fashion karena tertarik desain atau modelnya.
2. Harus Dapat Dilaksanakan (Actionable)
Segmentasi pasar harus dapat
dilaksanakan. Artinya, semua program pemasaran yang telah disusun dapat
dilaksanakan serta dapat melayani segmen pasar secara efektif dan efisien.
3. Harus Dapat Dicapai (Accessible)
Segmentasi pasar harus dapat dicapai
dengan baik. Dengan demikian, segmentasi pasar yang telah dibuat oleh
perusahaan bisa dijadikan sebagai pasar sasaran (target market).
4. Harus Cukup Luas (Substansial)
Segmentasi pasar memang membuat
pasar yang awalnya luas menjadi lebih sempit. Tapi, bukan berarti kelompok
pasar tersebut menjadi sangat sempit. Pasar yang homogen tersebut tetap harus
cukup luas sehingga dapat menguntungkan perusahaan ketika kelompok pasar
tersebut dilayani perusahaan.
Dari syarat syarat segmentasi pasar
di atas, dapat pula ditarik kesimpulan bahwa persyaratan ini harus dapat
membantu suatu perusahaan untuk dapat menilai kelayakan pasar dari suatu produk
untuk dapat disegmentasikan atau tidak.
Pengalihan Pemasaran Massal Menuju Pemasaran Sasaran
Perusahaan tentunya sudah menyadari
bahwa produknya tidak akan mampu untuk menarik perhatian semua konsumen yang
ada. Sebab, jumlah konsumen ada begitu banyak dan tersebar di berbagai wilayah
dengan selera yang cepat berubah. Ditambah lagi, ada banyak pesaing yang juga
berusaha menarik minat konsumen dengan produk yang serupa.
Karenanya, perusahaan harus bisa
mendapat kan posisi yang paling menguntungkan dalam melayani konsumen dengan
cara mengidentifikasikan segmen -segmen yang paling menarik untuk dilayani
secara efektif.
Hal ini juga berarti bahwa
perusahaan melakukan pengalihan pemasaran massal dan pemasaran produk
deferensiasi menuju pada pemasaran sasaran. Tahapan pengalihan pemasaran massal
menuju ke pemasaran sasaran ini dilakukan dengan :
1. Pemasaran Massal
Pemasaran massal adalah suatu
pemasaran yang ditandai dengan memproduksi, mendistribusikan dan mempromosikan
secara massal suatu produk kepada semua konsumen. Produk yang dipasarkan adalah
tunggal, dengan harapan produk ini dapat memenuhi semua keinginan konsumen
sekaligus menghemat biaya.
Strategi pemasaran massal seperti
ini tidak banyak dipakai perusahaan. Beberapa perusahaan yang masih menggunakan
pemasaran massal ini umumnya adalah perusahaan dengan konsumen yang terbatas.
2. Pemasaran Produk yang Terdiferensiasi
Dalam pemasaran produk
terdiferensiasi, perusahaan mencoba melakukan identifikasi kelompok -kelompok
pembeli tertentu. Caranya, perusahaan membagi pasar dalam dua kelompok segmen
atau lebih. Masing -masing segmen ditawarkan jenis produk yang berbeda dengan
kelompok lain.
Pembeda produk tersebut bisa dalam
berbagai bentuk, seperti pada kualitas, warna, ukuran, model, kemasan dan lain
sebagainya. Sebagai contoh, semula air mineral Aqua hanya memproduksi air
mineral yang ditujukan untuk semua kalangan. Saat ini, Aqua melakukan
diferensiasi mulai dari kemasan, rasa dan ukuran.
3. Pemasaran Sasaran
Pada pemasaran sasaran ini,
perusahaan akan memusatkan usaha pemasarannya hanya pada satu atau beberapa
kelompok semen pasar tertentu saja. Strategi pemasaran sasaran ini dilakukan
dengan jalan mengembangkan produk dan pembedanya, sekaligus melakukan bauran
produk, harga, distribusi dan promosinya hanya untuk kelompok tertentu.
Kini, strategi pemasaran sasaran
banyak dilakukan mengingat tingkat persaingan yang kian tinggi. Kondisi pasar
dan konsumen yang begitu kompleks saat ini memang menuntut adanya diferensiasi
produk.
Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk menjadi salah
satu poin penting dalam suatu segmentasi pasar. Philip Kothler, seorang ahli
marketing menyatakan bahwa strategi untuk diferensiasi produk ini dapat
dilakukan melaui beberapa cara. Cara melakukan diferensiasi produk, menurut
Philip Kothler, yaitu :
·
Produk, yang dapat mencakup : fitur,
spesifikasi, warna, desain, performance dan lainnya.
·
Service, yang dapat mencakup :
kecepatan, kemudahan, layanan pesan antar, empati dan lainnya.
·
Saluran distribusi, yang dapat mencakup : bentuk saluran
distribusi, keluasan distribusi, kemampuan penjual dan lainnya.
·
Sumber daya manusia, yang dapat
mencakup : budaya kerja, skill dan lainnya.
·
Citra perusahaan, yang dapat
mencakup : merk, logo, asosiasi karakter dan lainnya.
Selain Philip Kothler, seorang ahli
marketing lain, Rosabeth Moss Kanter juga memiliki pendapat tersendiri mengenai
upaya diferensiasi produk dapat dilakukan. Langkah diferensiasi produk menurut
Rosabeth Moss Kanter ini dapat dilakukan dengan tiga asset utama perusahaan,
yaitu :
1. Konsep (Concenpt)
Konsep adalah kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan ide dan inovasi melalui upaya inovasi yang
berkelanjutan.
2. kompetensi (Competence)
Kompetensi adalah kemampuan dalam
melakukan proses pemberian nilai tambah kepada pelanggan dengan menghasilkan
standar kompetensi tertentu yang semakin meningkat.
3. Koneksi (Connection)
Koneksi adalah kemampun perusahaan
dalam menjalin kerjasama dengan rekanan atau asosiasi.
Dasar Segmentasi Pasar
Untuk melakukan segmentasi pasar,
maka bisa merujuk pada dasar segmentasi pasar yang dapat meliputi tes dasar
demografis, geografis serta psikografis.
1. Demografis
Dasar pengelompokan pasar
berdasarkan demografisnya, adalah yang berkaitan dengan faktor kependudukan.
Demografi menjadi dasar segmentasi, karena beberapa alasan, yakni karena (1)
masalah kependudukan mudah diukur, dan (2) kebutuhan para konsumen atau pembeli
berhubungan erat dengan variabel-variabel kependudukan.
Bentuk segmentasi yang bisa dilaukan
berdasarkan demografis dapat meliputi : jenis kelamin, umur, pendidikan,
basarnya anggota keluarga, tipe keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,
pekerjaan, agama, ras, dan kepemilikan rumah,
2. Geografis
Segmentasi pasar berdasarkan
geografis artinya adalah dasar pengelompokan konsumennya menggunakan aspek
geografis seperti tempat, lokasi dan daerah. Dengan demikian segmentasinya
dapat dikembangkan menjadi beberapa bagian, seperti wilayah, daerah kepadatan
penduduknya, dan iklim.
3. Psikografis
Segmentasi pasar yang dilakukan atas
dasar psikografis adalah pengelompokan pasar yang berdasarkan pada ciri -ciri
kepribadian. Segmentasi pasar berdasarkan psikografis ini, dapati meliputi
beberapa hal, seperti : kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar