1. Pengertian Pengembanga Usaha
Pengembangan usaha adalah ”
Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial,
dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak
termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan
usaha “.
Sedangkan untuk usaha yang
berskala besar dan mapan, terutama di bidang teknologi industri yang
terkait “Pengembangan usaha” istilah yang sering mengacu pada
pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain,atau
perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat
memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual
untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti,
menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan
bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas
pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain – lain
Dalam menghadapi persaingan
dunia usaha yang semakin ketat, kita dituntut untuk dapat mengembangkan
usaha , supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang
sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari sejumlah
tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk
mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru
memulai usaha sangatlah sulit .
B. Hambatan
Dalam Pengembangan Usaha
Banyak hambatan – hambatan yang
dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang ahli atau terampil,
kinerja keuangan usaha yang buruk , dan sebagainya . Tetapi hambatan-
hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara mengembankan dan
menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik . Pengembangan usaha
bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau tenaga kerja yang terampil ,
tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri kita sendiri. Dengan niat
yang sungguh – sungguh kita bisa mengembangkan usaha kita menjadi lebih besar.
Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh – sungguh maka sebaliknya usaha
kita akan bangkrut.
Cara lain yang harus dilakukan
untuk dapat mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan memberikan pendidikan
meningkatkan keahlian kepada pengusaha ( wirausaha) seperti memberi pelatihan
workshop tentang pengembangan usaha , dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih kepada pengusaha terhadap
pengembangan usaha yang baik.Dan perlu diingat bahwa pengembangan usaha itu
merupakan bagian dari perencanaan pemasaran ( marketing plan ) oleh karena itu
setiap pengusaha baik pengusaha kecil maupun besar harus mampu membuat
marketing plan terlebih dahulu sebelum mengembangkan usahanya . Di dalam
marketing plan itu dimuat hal- hal sebagai berikut seperti analisa situasi ,
tujuan pemasaran , anggaran pemasaran , kontrol / pengawasan terhadap pemasaran
dan lain sebagainya.
Berdasarkan uaian diatas
dapat disimpulkan bahwa pengembangan usaha yang baik itu dimulai dari diri kita
sendiri walaupun banyak menghadapi kendala – kendala dalam dunia usaha. Dan
Faktor modal bukanlah menjadi hal yang terpenting dalam mengembangkan usaha
tetapi strategi bagaimana kita sebagai pengusaha dapat mengembankan usaha
yang baik, sehingga usaha kita dapat bertahan lama dan tidak bangkrut. Dengan
demikian Pengembangan usaha yang baik tidak lepas dari masukan atau
informasi yang sifatnya membangun untuk pengusaha.
C. Strategi
Dan Cara Pengembangan Usaha
Suatu
usaha yang telah dikenal baik oleh banyak masyarakat dan menghasilkan
laba disebut dengan usaha yang telah berkembang,
usaha seperti itu yang ingin dicapai oleh semua pelaku usaha. Kita menyadari
bahwa ketika kita telah berhasil dalam membangun/memulai
suatu usaha baru, tantangan berikutnya adalah bagaimana strategi dan cara
mengembangkan usaha yang kita miliki agar menghasilkan sesuatu sesuai dengan
yang kita harapkan. Inti dan garis besar dari pengembangan usaha adalah
pemasaran dan maksimalnya laba,
ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam pemasaran dan pemaksimalan laba,
berikut ini adalah strategi dan cara yang dapat kita
lakukan dalam upaya untuk mengembangkan usaha :
1. Strategi
dan cara yang pertama ini adalah dengan melakukan pengolahan terhadap
produk yang
dimiliki, kita bisa melakukan inovasi terhadap produk agar berbeda dan terlihat
lebih menarik dari produk yang lainnya, ataupun kita bisa melakukan perbaikan
terhadap produk agar dapat bersaing dengan produk-produk lain. Inti dari strategi
dan cara mengembangkan usaha yang pertama ini adalah produk yang kita miliki
tidak boleh kalah dan harus bisa bersaing dengan produk lainnya.
2. Strategi
dan cara yang kedua ini adalah melakukan pengembangan dengan melakukan
promosi/iklan secara konsisten, jika kita mengenalkan produk kita secara
terus-menerus atau konsisten alhasil para konsumen tidak akan mudah melupakan
merk pruduk yang kita tawarkan, dan diharapkan produk kita dapat menjadi
pertimbangan para konsumen.
3. Strategi
dan cara mengembangkan usaha yang ketiga adalah dengan memberikan harga yang
terjangkau dan kompetitif, serta memberikan pelayanan yang maksimal terhadap
konsumen/pelanggan. Jangan memberikan harga yang terlalu mahal, jangan terlalu
rakus. Kita hanya perlu memastikan bahwa kita tidak mengalami kerugian, dan
berikanlah pelayanan semaksimal mungkin kepada para konsumen maupun pelanggan
agar mereka dapat menilai langsung keunggulan kinerja kita.
4. Strategi
dan cara yang keempat adalah mencoba menjalin hubungan yang harmonis kepada
para pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pihak eksternal dapat meliputi
para distributor, pemasok, ataupun para pelanggan, sedangkan pihak internal
seperti para karyawan. Bisa kita bayangkan jika hubungan kita dengan mereka
tidak harmonis, apa bisa urusan kita dapat berjalan lancar yang ujung-ujungnya
menyangkut urusan usaha kita, saya rasa tidak.
5. Strategi
dan cara mengembangkan usaha yang kelima adalah dengan berusaha keras,
bersungguh-sungguh dan mau belajar. Ini yang harus kita lakukan jika ingin
usaha yang telah kita rintis dengan susah payah dapat berkembang.
D. Tingkatan
Dalam Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha memiliki
tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial
dan korporasi. Berikut adalah tingkatan – tingkatan yang ada pada
pengembangan usaha yaitu :
1. Tingkat Produk
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk
atau teknologi baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari
perusahaan ke perusahaan. Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu
kategori yaitu : Perkembangan incremental. Perkembangan Incremental adalah perkembangan
yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara
pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang
dikembangkan dari awal.
Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi
untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital
dengan pixel 5MIO untuk ponsel anda. Dalam kedua kasus platform ponsel,
shampo dan mobile tetap sama.
2. Tingkat
Komersial
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial
berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan
demikian pekerjaan ini memerlukan individu yang secara
psikologis kuat dan mampu menangani banyak masalah. Tingkat berikutnya
dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau
organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari
mitra dan agen seperti, distributor, pemegang lisensi, franchisee, atau
cabang sendiri baik di nasional atau internasional. Pengembangan usaha
komersial adalah tingkat rantai nilai. Pada pengembangan
rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara
keseluruhan. Pengembangan usaha /bisnis di perusahaan–perusahaan teknologi yang
telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan
dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk.
Seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya
menjadi hidup. Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu
perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu
dalam proses usaha .
3. Tingkat
Korporasi
Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tetapi
pada korporasi tingkatan usaha.
Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini adalah
tentang merger & akuisisi (M & A), usaha patungan (JV), saham langsung
investasi (DEI) dan aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum
kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti kepercayaan hukum, manajemen perubahan
, dan manajemen budaya
Unsur
– Unsur Dalam Mengembangkan Usaha
Adapun
unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu :
1. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak
internal ) :
a. Adanya
niat dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya
menjadi lebih besar.
b. Mengetahui
teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi ,
cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk , dan
lain – lain.
c. Membuat
anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
a. Mengikuti
perkembangan informasi dari luar usaha.
b. Mendapatkan
dana tidak hanya mengandalkan dari dalam seperti meminjam dari luar.
c. Mengetahui
kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha
Aspek
– Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan
usaha terdiri dari beberapa aspek seperti aspek strategi , manajemen
pemasaran, dan penjualan, seperti :
1. Aspek strategi contohnya :
a. Meneliti
jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada
dan / atau diharapkan) oleh konsumen .
b. Menciptakan
pasar baru
c. Menciptakan
produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
2. Aspek manajemen pemasaran contohnya :
a. Menembus
dan menguasai pangsa pasar .
b. Mengolah
situasi / peluang pasar yang ada dengan teliti.
c. Memasarkan
produk dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar negeri.
d. Membuat
strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti
memasang iklan , brosur, dan lain-lain.
3. Aspek penjualan contohnya :
a. Memberikan
saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak
lanjut penjualan .
b. Banyak
volume produk yang akan dijual.
c. Tingkat
keamanan dalam proses penjualan barang.
d. Menjual
produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
Analisa Masalah Dan Solusi
Dalam Mengembankan Usaha
Adapun
analisa masalahnya adalah
1. Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk
mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, karena pada umumnya usaha
kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya
tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat
terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya
sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta
oleh bank tidak dapat dipenuhi
2. Kesulitan dalam pemasaran produk .
Kesulitan
memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpanan produk di gudang atau
over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.
3. Persaingan usaha yang semakin
ketat .
Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha
bersaing dengan pengusaha lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka
pengusaha yang kalah bersaing akan mengalami gagal produk .
4. Kesulitan bahan baku .
Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam
proses pengembangan usaha. Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan
perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya.
5. Kurangnya keahlian teknis dan
tenaga
ahli.
Adapun
solusinya adalah
1. Modal
dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari
pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2. Membuat
saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam
negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita
akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat .
3. Menerapkan
strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti
menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk, menemukan
produk baru dan sebagainya.
4. Membuat
lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk
mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam
usaha.
5. Merekrut
tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di
perusahaan anda, dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar –
benar ahli dibidangnya.