Minggu, 21 Februari 2021

PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN

1. Pengertian Pengembanga Usaha

Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “.

 

Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan, terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain,atau perusahaan pihak ketiga.

Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain – lain

Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat,  kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha , supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk  mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk mengembangkan usaha yang pada awalnya  dimulai dari nol besar atau baru memulai usaha sangatlah sulit .

B.           Hambatan Dalam Pengembangan Usaha

Banyak hambatan – hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk , dan sebagainya . Tetapi hambatan- hambatan  itu semua dapat diatasi  dengan cara mengembankan dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik .  Pengembangan usaha bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau tenaga kerja yang terampil , tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri kita sendiri. Dengan niat yang sungguh – sungguh kita bisa mengembangkan usaha kita menjadi lebih besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh – sungguh maka sebaliknya usaha  kita akan bangkrut.

Cara lain yang harus dilakukan untuk dapat mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan memberikan pendidikan meningkatkan keahlian kepada pengusaha ( wirausaha) seperti memberi pelatihan workshop tentang pengembangan usaha , dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang  lebih kepada pengusaha terhadap pengembangan usaha yang baik.Dan perlu diingat bahwa pengembangan usaha itu merupakan bagian dari perencanaan pemasaran ( marketing plan ) oleh karena itu setiap pengusaha baik pengusaha kecil maupun besar harus mampu membuat marketing plan terlebih dahulu sebelum mengembangkan usahanya . Di dalam marketing plan itu dimuat hal- hal sebagai berikut seperti analisa situasi , tujuan pemasaran , anggaran pemasaran , kontrol / pengawasan terhadap pemasaran dan lain sebagainya.

Berdasarkan uaian  diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan usaha yang baik itu dimulai dari diri kita sendiri walaupun banyak menghadapi kendala – kendala dalam dunia usaha. Dan Faktor modal bukanlah menjadi hal yang terpenting dalam mengembangkan usaha tetapi strategi bagaimana kita sebagai pengusaha  dapat mengembankan usaha yang baik, sehingga usaha kita dapat bertahan lama dan tidak bangkrut. Dengan demikian Pengembangan usaha yang baik tidak lepas dari  masukan atau informasi yang sifatnya membangun untuk pengusaha.

C.          Strategi Dan Cara Pengembangan Usaha

 

Suatu usaha yang telah dikenal baik oleh banyak masyarakat dan menghasilkan laba disebut dengan usaha yang telah berkembang, usaha seperti itu yang ingin dicapai oleh semua pelaku usaha. Kita menyadari bahwa ketika kita telah berhasil dalam membangun/memulai suatu usaha baru, tantangan berikutnya adalah bagaimana strategi dan cara mengembangkan usaha yang kita miliki agar menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang kita harapkan. Inti dan garis besar dari pengembangan usaha adalah pemasaran dan maksimalnya laba, ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam pemasaran dan pemaksimalan laba, berikut ini adalah strategi dan cara yang dapat kita lakukan dalam upaya untuk mengembangkan usaha :

1.      Strategi dan cara yang pertama ini adalah dengan melakukan  pengolahan terhadap produk   yang dimiliki, kita bisa melakukan inovasi terhadap produk agar berbeda dan terlihat lebih menarik dari produk yang lainnya, ataupun kita bisa melakukan perbaikan terhadap produk agar dapat bersaing dengan produk-produk lain. Inti dari strategi dan cara mengembangkan usaha yang pertama ini adalah produk yang kita miliki tidak boleh kalah dan harus bisa bersaing dengan produk lainnya.

2.      Strategi dan cara yang kedua ini adalah melakukan pengembangan dengan melakukan promosi/iklan secara konsisten, jika kita mengenalkan produk kita secara terus-menerus atau konsisten alhasil para konsumen tidak akan mudah melupakan merk pruduk yang kita tawarkan, dan diharapkan produk kita dapat menjadi pertimbangan para konsumen.

3.      Strategi dan cara mengembangkan usaha yang ketiga adalah dengan memberikan harga yang terjangkau dan kompetitif, serta memberikan pelayanan yang maksimal terhadap konsumen/pelanggan. Jangan memberikan harga yang terlalu mahal, jangan terlalu rakus. Kita hanya perlu memastikan bahwa kita tidak mengalami kerugian, dan berikanlah pelayanan semaksimal mungkin kepada para konsumen maupun pelanggan agar mereka dapat menilai langsung keunggulan kinerja kita.

4.      Strategi dan cara yang keempat adalah mencoba menjalin hubungan yang harmonis kepada para pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pihak eksternal dapat meliputi para distributor, pemasok, ataupun para pelanggan, sedangkan pihak internal seperti para karyawan. Bisa kita bayangkan jika hubungan kita dengan mereka tidak harmonis, apa bisa urusan kita dapat berjalan lancar yang ujung-ujungnya menyangkut urusan usaha kita, saya rasa tidak.

5.      Strategi dan cara mengembangkan usaha yang kelima adalah dengan berusaha keras, bersungguh-sungguh dan mau belajar. Ini yang harus kita lakukan jika ingin usaha yang telah kita rintis dengan susah payah dapat berkembang.

 

D.          Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi. Berikut adalah   tingkatan – tingkatan  yang ada pada pengembangan usaha yaitu :

1.        Tingkat Produk

Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan. Tingkat perkembangan usaha  dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental. Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar  hal baru yang dikembangkan dari awal.

Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel  anda. Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.

 

2.        Tingkat Komersial

Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru.  Dengan    demikian pekerjaan ini memerlukan individu yang secara psikologis kuat dan  mampu menangani banyak masalah. Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial  adalah saluran  atau   organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra dan agen  seperti, distributor, pemegang lisensi, franchisee, atau cabang  sendiri baik di nasional atau internasional. Pengembangan usaha komersial adalah tingkat  rantai    nilai. Pada  pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan. Pengembangan usaha /bisnis di perusahaan–perusahaan teknologi yang telah  mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau  dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk.  Seluruh  produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup. Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .

3.        Tingkat Korporasi

Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial  tetapi pada korporasi tingkatan usaha.

Dan pada intinya tingkat pengembangan usaha ini  adalah tentang merger & akuisisi (M & A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen  budaya

Unsur – Unsur Dalam Mengembangkan Usaha

Adapun unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu :

1.    Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :

a.       Adanya niat dari si pengusaha  / wirausaha  untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.

b.      Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk  mengembangkan barang / produk , dan lain – lain.

c.       Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .

2.    Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :

a.          Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.

b.         Mendapatkan dana tidak hanya mengandalkan dari dalam seperti meminjam dari luar.

c.          Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha

 Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha

Pengembangan usaha  terdiri dari beberapa aspek seperti aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti :

1.    Aspek strategi contohnya :

a.          Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen .

b.         Menciptakan pasar baru

c.          Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen

2.    Aspek manajemen pemasaran contohnya :

a.          Menembus dan menguasai pangsa pasar .

b.         Mengolah situasi / peluang  pasar yang ada dengan teliti.

c.          Memasarkan produk dengan jaringan yang luas  seperti impor produk ke luar negeri.

d.         Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.

3.     Aspek penjualan contohnya :

a.          Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan .

b.         Banyak volume produk yang akan dijual.

c.          Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.

d.         Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.


Analisa Masalah Dan Solusi Dalam Mengembankan Usaha

Adapun analisa masalahnya adalah

1.     Faktor kurangnya permodalan.

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi

2.    Kesulitan dalam pemasaran produk .

Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpanan produk di gudang atau over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.

3.     Persaingan usaha yang semakin ketat .

Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing akan mengalami gagal produk .

4.     Kesulitan bahan baku .

Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses pengembangan usaha. Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan  perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya.

5.     Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.                                                  

Adapun solusinya adalah

1.    Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.

2.    Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat .

3.     Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk, menemukan produk baru dan sebagainya.

4.    Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam usaha.

5.    Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di perusahaan anda, dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar – benar ahli dibidangnya.

 

Minggu, 07 Februari 2021

Pengetahuan Umum Tentang Pengembangan Usaha Produk Otomotif Kendaraan Ringan

Produk adalah barang jualan. Jadi produk barang industri harus dikelola sedemikian rupa supaya menghasilkan laba besar bagi perusahaan. Laba diperlukan oleh bisnis untuk bertumbuh dan berkembang, karena setiap tahun gaji dan upah tentunya ingin naik, atau perlu investasi baru untuk mengimbangi perubahan di pasar, pergerakan lawan, teknologi baru yang bikin teknologi lama usang dll. Laba bisa didapat dari jualan lebih banyak, dengan pangsa pasar yang lebih besar. Atau laba lebih besar dikejar dengan menekan ongkos produksi, menaikan harga tidak selalu bisa karena harga ditentukan pasar. Atau laba baru bisa didapat dari produk baru di pasar tertentu dengan strategi penjualan baru yang diterapkan terhadap produk baru tersebut.

Bisnis perlu laba, produk baru harus bisa bikin laba lebih besar. Pengelolaan produk mempertinggi daya saing dan pengembangan produk adalah jalan untuk membuat produk baru memiliki daya saing yang lebih tinggi. Perubahan di pasar, seperti pergerakan pesaing, perlu diimbangi, karena kalau lawan membesar artinya kita mengecil. Kalau terus mengecil kita tersingkir dan mati. jadi usaha adalah pertarungan yang tidak pernah berhenti, sehingga produk yang dijualpun harus selalu dikembangkan agar berdaya saing setinggi tingginya.

Produk mobil pun seperti itu. Kita tidak mungkin masuk pasar dengan telanjang tanpa strategi pemasaran, tanpa strategi produk, tanpa strategi produksi, tanpa pengetahuan pasar, tanpa memperhitungkan kepentingan pembeli, tanpa tahu ancaman dan kemampuan lawan, misalnya. Investasi untuk pengembangan produk baru sangat tinggi, sehingga resiko dan propspek penjualan produk harus direncanakan dan dikawal, dikendalikan agar usaha bisa berlanjut.

Di tingkat perencanaan strategis perusahaan, ada yang disebut product portofolio management. Portofolio management mengelola kebijakan strategis gabungan produk produk yang dimiliki usaha tersebut untuk mencapai daya saing perusahaan. Di level ini terutama dikaji langkah strategis yang harus dilakukan dan direncanakan langkah jangka panjang perusahaan untuk menjaga kemambuan laba (profitability) perusahaan. Produk produk mana yang akan ditingkatkan labanya dengan cara tertentu, produk mana yang akan berubah pasarnya, produk mana yang sudah usang dan harus dihentikan karena labnya tambah kecil, produk mana yang harus dikembangkan baru untuk masuk dipasar tertentu dsb.

Penjabarannya di tingkat kebijakan lebih teknis, adalah penerapan langkah strategis ini menjadi langkah langkah dari masing masing produk tersebut di dalam suatu product planning yang lebih konkrit. Perencanaan ini menjadi dasar, arah  pengelolaan profitabiliyty produk tersebut termasuk ukuran target pengembangan produk baru. Jadi di dalam product planning  difokuskan target profitability, strategi pemasaran, strategi produk, strategi produksi dan juga target target design yang harus dipenuhi spesifikasi produk baru. Banyak studi dilakukan, melibatkan pertimbangan dan perhitungan teknis untuk menetukan spesifikasi dari proyek dan produk yang akan dikembangkan.

Product planning bisa saja memerlukan keajian perbandingan terhadap produk pesaing, bisa juga mencari opini pasar terhadap suatu konsep produk yang ingin dipastikan daya terima pasar terhadapnya (acceptability) dengan memamerkan concept car di pameran internasional, misalnya. dari situ didengan feedback opini pelanggan untuk lebih memastikan daya jual produk tersebut. Dikaji feature baru apa yang lebih diminati terhadap pilihan featutre lain yang juga dianggap punya nilai jual. Berbagai studi dilakukan sebelum produk disiapkan ke produksi dan dijual ke pasar.

Sudah lain situasinya dengan 50 tahun atau 30 tahun yang lalu di mana saat itu persaingan belum seperti sekarang. Sekarang pasar sudah lebih pandai pilih pilih. Pembeli punya banyak pilihan, pembeli punya tuntutan level kualitas tertentu yang bisa diterima dibandingkan harganya dibandingkan dengan produk lain, punya persepsi citra yang bisa diterima, sehingga produk baru tidak boleh masuk pasar secara telanjang. Jangan kelihatan sekali banyak kekurangan, sehingga bukan dianggap sebagai mobil, tetapi dikategorikan odong odong.

Jadi ada urutan bertindak yang runut, mulai dari keinginan besar terhdap profit yang harus dicapai sampai ke barangnya seperti apa produk baru yang harus dijual ke pasar. Ada alasan yang jelas untuk tindakan yang harus dilakukan, ada kepastian yang lebih besar untuk memperkecil resiko. Sehingga pengembangan produk dan design produk yang dilaksanakan punya langkah yang terukur, punya target target kecil yang memastikan semua langkah yang diambil konsisten terhadap tujuan yang hendak dicapai untuk peningkatan daya saing yang dituju.  Demikan juga dengan proses produksi direncanakan sesuai produk yang dibuat. Untuk efisiensi biaya produksi dan untuk produktifitas tertentu, pemilihan proses, perencanaan dan design proses pembuatan dikerjakan.

Secara garis besar seperti itulah langkah yang harus dilakukan sebelum mulai mendesign mobil dan proses mewujudkannya. Selanjutnya berdasarkan sasaran product planningyang ditetapkan, pengembangan produk dimulai dengan proses design dari produk dan prosesnya. Setelah design dan proses didesign, mulai diwujudkan dengan penyiapan peralatan bantu pembuatannya (tooling). Sehingga begitu alat alat bantu ini ada, bentuk fisik kendaraan bisa diwujudkan (first build, second build prototype dst). Untuk memastikan tercapainya sasaran design, terhadap prototype tersebut dilakukan validasi. yaitu pengujian pengujian yang membandingkan performance hasil nyata terhadap rencana dalam designnya.

Pengembangan produk bisa saja melalui banyak cara. banyak jalan ke Roma. Tetapi kalau mau bikin jalan baru, kita harus tahu kriteria dan mengenal kendalanya. Ikuti saja urutan berfikir logis yang sudah dilakukan orang lain, dengan prinsip yang sama, ada sasaran, ada perencanaan,  jelas alasannya mengapa harus demikian, jelas ukuran baik buruknya untuk dicheck di setiap langkah usaha mewujudkan produk baru, kendalikan biaya dan kualitas sesuai target ukuran yang ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan dsb. Iterasi dilakukan untuk mempertajam rencana dan sasaran serta penanggulangan masalah dilapangan.

Sebagai patokan, bisa digunakan petunjuk garis besar uraian  ketiga langkah di atas seperti di bawah ini.

  I. PRODUCT PORTOFOLIO MANAGEMENT

Rencana strategis perusahaan untuk mengantisipasi persaingan di pasar, untuk memastikan competitiveness dan profitability, dengan mengelola portofolio produk produk yang dijual.

1. SWOT Analysis of Product Line Up n Specification

2. Product competitiveness, Actual Cost and Pricing and outlook

3. Actual sales and  production volume and forecasts outlook

4. Actual marketing, sales and sales promotion analysis and outlook

5. Product change plan schedule, investment and outlook.

6. Major market change observation, social, technology, economics, environment, market analysis.

 

II. PRODUCT PLANNING

Menetapkan sasaran bisnis dari produk yang dikembangkan dan target target spesifikasi produk, proses dan fasilitas produksi, target performance produk, proses dan fasilitas, target pemasaran dan produksi, target biaya, investasi dan profitability,  agar benar benar mencapai tuntutan dan harapan pelanggan.

Market and Competition studies.

1. Competition and competitior benchmarking (quality, specification, cost & price, technology & investment, capacity & capability, etc)

2. Product and  market positioning (differentiation, features, performances, price segment, reliability & customer     satisfaction)

3. Trend and innovative direction (current situation, ideal and new feature list)

4. Market proofing, opinion and valuation (customer requirements, claim and complain, customer satisfaction, product reliability perception, etc)

5. Marketing Strategies.

Product Strategies.

1. Product technical aspect analysis  (Specification, Performance, Handling, Ride, NVH, structural & dynamics analysis)

2. New technology and investment analysis

3. Material and processime line analysis (Trend, supply, reliability etc)

4. Specific feature and targets (performance, quality, selling points, manufacturing goals)

5. Development Project schedule (design, tooling, model build, test validation)

6. Quality analysis (Past performance, QFD, PFMEA, improvement points, etc).

Production Strategies.

1. Capacity and capability analysis (performance, quantity and productivity of facility, machine, man power, methods,  supply side)

2. Supply side plan.

3. New technology cost, benefit and risk analysis.

4. Hardware plan (facility, tool, tooling, racks, pallet, material handling, packaging, etc)

5. Rough Material required plan (kind, quantity, route, shipping, stoarage, arrangement etc)

Marketing strategy.

1. Positioning, Target market and profitability

2. Marketing Mix and Sales Forecast.

3. Distribution side plan.

4. Financial support . arrengement

5. Winning Concept.

 

III. NEW PRODUCT DEVELOPMENT.

Proses menerapkan strategi dan policy menjadi barang jadi, yang sesuai dengan harapan pelanggan, mengejawantahkan sasaran ynng ditetapkan dalam studi studi product planning.

Kualitas yang diharapkan diwujudkan melalui design produk dan prosesnya, dibuat prototype bentuk fisik yang bisa dievaluasi dengan pengujian validasi yang membandingkan design terhadap kenyataan hasil pengujiannya. Karena itu proses pengembangan design berjalan bersamaan dengan pengawalan dari rencana kualitas produk yang memastikan target target kualitaas terpenuhi.